Selasa, 30 Oktober 2012

Pengorganisasian masyarakat


10 Pengorganisasian masyarakat


-Sebuah kumpulan dari para keluarga dan individu-individu dalam suatu kawasangeografi yang tertata baik dan saling berdekatan dengan elemen-elemen kehidupanumum yang signifikan, yang diperlihatkan oleh sikap, budaya/adat, tradisi dan bahasa2
. Karakteristik Masyarakat
mempunyai nilai-nilai umum yang diakui bersama,
adanya definisi hubungan normatif 
saling membutuhkan
mengenal sistem kepemilikan
adanya pembagian peran (struktur )
cakupan wilayah lokal



Definisi Pengorganisasian Masyarakat
Secara umum Pengorganisasian Masyarakat didefinisikan sebagai :
Proses membangun kekuatan dengan melibatkan konstituen sebanyak mungkinmelalui proses menemu-kenali ancaman yang ada secara bersama-sama, menemu-kenali penyelesaian-penyelesaian yang diinginkan terhadap ancaman-ancaman yangada; menemu-kenali orang dan struktur, birokrasi, perangkat yang ada agar proses penyelesaian yang dipilih menjadi mungkin dilakukan, menyusun sasaran yang harusdicapai; dan membangun sebuah institusi yang secara demokratis diawasi olehseluruh konstituen sehingga mampu mengembangkan kapasitas untuk menanganiancaman dan menampung semua keinginan dan kekuatan konstituen yang ada”
(DaveBeckwith & Cristina Lopez,1997)


Jadi pengorganisasian masyarakat bukan sekedar memobilisasi massa untuk suatukepentingan, tetapi suatu proses pergaulan/pertemanan/persahabatan dengan suatukomunitas atau masyarakat yang lebih menitik-beratkan pada inisiatif massa kritis

-untuk mengambil tindakan-tindakan secara sadar dalam mencapai perubahan yang lebih baik.Dalam pengertiannya yang sederhana, adalah suatu kegiatan yang membantumasyarakat atau sekelompok orang yang hidup pada suatu daerah tertentu; misalnya,orang yang tinggal di suatu perkampungan, baik di pedesaan atau di perkotaan untuk dapat mencapai tujuan bersama









Prinsip-prinsip Pengorganisasian Masyarakat

Dalam menjalankan aktivitas pengorganisasian, prinsip yang

-       harus dipegang dandijadikan pedoman dalam berpikir dan berbuat bagi seorang pengorganisasimasyarakat adalah :

-       Membangun pertemanan/persahabatan dengan komunitas atau masyarakat.

-       Bersedia belajar dari kehidupan komunitas bersangkutan.


-       Membangun komunitas atau masyarakat dengan berangkat dari apa yangada atau dimiliki oleh komunitas tersebut

-       Tidak berpretensi untuk menjadi pemimpin dan “tetua” dari komunitastersebut.

-       Mempercayai bahwa komunitas memiliki potensi dan kemampuan untuk membangun dirinya sendiri hingga tuntas.Prinsip tersebut dirumuskan dari satu cuplikan ajaran Lao Tse (700 sm) yang lebihkurang berbunyi sebagai berikut :
“Datanglah kepada rakyat, hiduplah bersama mereka, belajarlah dari mereka,
cintailah mereka, mulailah dari apa yang mereka tahu; bangunlah dari apa yang mereka punya; tetapi pedamping yang baik adalah, ketika pekerjaan selesai dan tugasdirampungkan, rakyat berkata, “Kami sendirilah yang mengerjakannya”.


Pengorganisasian masyarakat 
Ada juga beberapa prinsip lain yang tidak kalah pentingnya untuk dijalankan oleh pengorganisasi masyarakat, yaitu :

-       Mengakar dalam pemimpin masyarakat lokal, organisasi dan agen-agen lokal dan masyarakat local. Orang luar dapat terlibat sebagai fasilitator atau nara sumber.

-       Merupakan tenaga atau kekuatan pengendali yang diturunkan melalui keinginan darimasyarakat lokal untuk kesejahteraan anak-anak mereka dan mereka sendiri.

-       Merupakan program aksi yang dibangun secara bersama dengan perwakilan organisasi masyarakat. Program ini merupakan suatu kenyataan yang
actual yang merupakan sekumpulan kesepakatan umum yang mengakibatkan pengembangan                                    dari organisasi local.

-       Merupakan suatu program yang tumbuh dari masyarakat local, bersamaan dengan partisipasi langsung dari semua organisasi di wilayah-wilayah khusus. Hal inimeliputi derajat substansi dari partisipasi masyarakat dan
             voluntir 
.     










Hal ini jugamenuntut adanya komitmen yang tinggi pengorganisasi masyarakat.

-       Swadana, dan swadaya

Proses pengorganisasian harus dijalankan dengan sangat hati-hati dan sensitif pada budaya dan situasi sosio-ekonomi-politik lokal agar kehadiran pengorganisasimasyarakat tidak malah memicu konflik horisontal di dalam masyarakat


Pengorganisasi masyarakat harus hati-hati agar tidak terjebak dalam paradigma dan prasangka yang dibawanya dan harus belajar mengosongkan diri agar dapatmenangkap kondisi dan permasalahan masyarakat secara jernih.Proses pengorganisasian masyarakat harus cukup murni dan tidak terlalu dibebanioleh proyek-proyek tertentu (misalnya pengorganisasian masyarakat ditujukan untuk melobi masyarakat untuk melakukan kegiatan wisata alam, padahal
Masyarakat belum tentu butuh, mau dan punya potensi). Kegiatan/aksi apa yang muncul dalam proses pengorganisasian masyarakat harus diupayakan murni dari masyarakat (pilihan bebas mereka).


Pertimbangan Dasar

-       Pengorganisasian masyarakat 

-       Pemilihan lokasi

-       Penggunaan sumberdaya (langsung/tidak langsung)

-       Keadaan dari sumberdaya

-       Mekanisme dukungan

-       Faktor-faktor sosial

-       Personil


Pendekatan Pengorganisasian Masyarakat

Langkah –Langkah Umum Pengorganisasian

Integrasi
langkah pertama dan utama dari proses pengorganisasian masyarakat adalah menyatunya sang organiser dengan rakyatyang hendak diorganisasikan.

Penyidikan Sosial,
Suatu proses yang sistematis mencari tahu tentangmasalah-masalah yang mengitari masalah yang dimaksud.

Program Percobaan,
Seorang “organiser” memilih suatu bentuk kegiatan yang merupakan kesepakatan kelompok yang jika dilakukan berdampak  positif bagi banyak orang.



Landasan Kerja,
Dimaksudkan sebagai bagian awal dari pergerakanmasyarakat berdasarkan 
hubungan orang per orang dalam kelompok dimulaikebersamaan menyuarakan kepentingan.

Pertemuan Teratur,
Pertemuan atau rapat dimaksudkan untuk mempertemukan kepentingan pribadi-pribadi sampai menjadi pengesahan umum.Meminimalisasi puncak-puncak perbedaan.

Permainan Peran,
Merupakan proses pelatihan setiap orang (semua)dalam kelompok berhadapan dengan pihak luar masyarakat.


Mobilisasi atau Aksi,
Kegiatan mengungkapkan perasaan dan kebutuhanmasyarakat secara terprogram


Evaluasi,
Merupakan proses peninjauan ulang apakah langkah-langkahyang sudah ditempuh sebelumnya sudah tepat atau tidak.

Refleksi,
Proses perenungan ulang secara keseluruhan usaha pembetukanorganisasi rakyat yang tangguh dengan melipatkan sebanyak mungkin orang.

Terbentuknya Organisasi Rakyat (formal/informal),
Proses berlangsungnya gagasan di antara anggota bukan lagi oleh orang per orang,melainkan sudah kolektif menghadapi dan menyelesaikan persoalan bersama.



















SUMBER : http://www.scribd.com/doc/80864332/MODUL-Pengorganisasian-Masyarakat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar