10 Pengorganisasian masyarakat
-Sebuah kumpulan dari para keluarga dan individu-individu dalam suatu
kawasangeografi yang tertata baik dan saling berdekatan dengan elemen-elemen
kehidupanumum yang signifikan, yang diperlihatkan oleh
sikap, budaya/adat, tradisi dan bahasa2
. Karakteristik Masyarakat
•
mempunyai nilai-nilai umum yang
diakui bersama,
•
adanya definisi hubungan
normatif
•
saling membutuhkan
•
mengenal sistem kepemilikan
•
adanya pembagian peran
(struktur )
•
cakupan wilayah lokal
Definisi Pengorganisasian Masyarakat
Secara umum Pengorganisasian
Masyarakat didefinisikan sebagai :
“
Proses membangun kekuatan dengan melibatkan konstituen sebanyak mungkinmelalui proses menemu-kenali
ancaman yang ada secara bersama-sama, menemu-kenali penyelesaian-penyelesaian yang diinginkan terhadap ancaman-ancaman yangada;
menemu-kenali orang dan struktur, birokrasi, perangkat yang ada agar proses penyelesaian yang dipilih menjadi mungkin dilakukan,
menyusun sasaran yang harusdicapai; dan membangun sebuah institusi yang secara demokratis diawasi olehseluruh konstituen sehingga mampu
mengembangkan kapasitas untuk menanganiancaman dan menampung
semua keinginan dan kekuatan konstituen yang ada”
(DaveBeckwith & Cristina
Lopez,1997)
Jadi
pengorganisasian
masyarakat bukan sekedar memobilisasi massa
untuk suatukepentingan, tetapi suatu proses pergaulan/pertemanan/persahabatan dengan suatukomunitas
atau masyarakat yang lebih menitik-beratkan pada inisiatif massa kritis
-untuk mengambil tindakan-tindakan secara sadar dalam mencapai perubahan
yang lebih baik.Dalam pengertiannya yang sederhana, adalah suatu kegiatan yang membantumasyarakat
atau sekelompok orang yang hidup pada suatu daerah tertentu; misalnya,orang
yang tinggal di suatu perkampungan, baik di pedesaan atau di perkotaan
untuk dapat mencapai tujuan bersama
Prinsip-prinsip
Pengorganisasian Masyarakat
Dalam
menjalankan aktivitas pengorganisasian, prinsip yang
-
harus dipegang dandijadikan pedoman dalam berpikir dan berbuat bagi
seorang pengorganisasimasyarakat adalah :
-
Membangun
pertemanan/persahabatan dengan komunitas atau masyarakat.
-
Bersedia belajar dari kehidupan
komunitas bersangkutan.
-
Membangun
komunitas atau masyarakat dengan berangkat dari apa yangada atau dimiliki oleh komunitas tersebut
-
Tidak
berpretensi untuk menjadi pemimpin dan “tetua” dari komunitastersebut.
-
Mempercayai
bahwa komunitas memiliki potensi dan kemampuan untuk membangun dirinya sendiri hingga tuntas.Prinsip tersebut dirumuskan dari satu cuplikan ajaran Lao Tse (700 sm)
yang lebihkurang berbunyi sebagai berikut :
“Datanglah kepada rakyat, hiduplah bersama mereka, belajarlah dari mereka,
cintailah
mereka, mulailah dari apa yang mereka tahu; bangunlah dari apa yang mereka punya; tetapi pedamping yang baik adalah, ketika pekerjaan
selesai dan tugasdirampungkan, rakyat berkata, “Kami sendirilah yang
mengerjakannya”.
Pengorganisasian
masyarakat
Ada
juga beberapa prinsip lain yang tidak kalah pentingnya untuk dijalankan oleh pengorganisasi masyarakat, yaitu :
-
Mengakar
dalam pemimpin masyarakat lokal, organisasi dan agen-agen lokal dan masyarakat local. Orang luar dapat terlibat sebagai
fasilitator atau nara sumber.
-
Merupakan tenaga atau kekuatan
pengendali yang diturunkan melalui keinginan darimasyarakat lokal untuk
kesejahteraan anak-anak mereka dan mereka sendiri.
-
Merupakan program aksi yang dibangun secara bersama dengan perwakilan organisasi masyarakat. Program
ini merupakan suatu kenyataan yang
actual yang merupakan sekumpulan kesepakatan umum yang
mengakibatkan pengembangan dari
organisasi local.
-
Merupakan
suatu program yang tumbuh dari masyarakat local, bersamaan
dengan partisipasi langsung dari semua organisasi di wilayah-wilayah khusus. Hal inimeliputi derajat
substansi dari partisipasi masyarakat dan
voluntir
.
Hal ini jugamenuntut adanya komitmen yang tinggi pengorganisasi masyarakat.
-
Swadana, dan swadaya
Proses
pengorganisasian harus dijalankan dengan sangat hati-hati dan sensitif pada budaya dan situasi sosio-ekonomi-politik lokal agar kehadiran pengorganisasimasyarakat tidak malah memicu konflik horisontal di dalam
masyarakat
Pengorganisasi
masyarakat harus hati-hati agar tidak terjebak dalam paradigma dan prasangka yang dibawanya dan harus belajar mengosongkan diri
agar dapatmenangkap kondisi dan
permasalahan masyarakat secara jernih.Proses
pengorganisasian masyarakat harus cukup murni dan tidak terlalu dibebanioleh
proyek-proyek tertentu (misalnya pengorganisasian masyarakat ditujukan
untuk melobi masyarakat untuk melakukan kegiatan wisata alam, padahal
Masyarakat belum tentu butuh, mau dan punya
potensi). Kegiatan/aksi apa yang muncul dalam proses pengorganisasian masyarakat harus diupayakan murni
dari masyarakat (pilihan bebas mereka).
Pertimbangan Dasar
-
Pengorganisasian
masyarakat
-
Pemilihan lokasi
-
Penggunaan sumberdaya (langsung/tidak
langsung)
-
Keadaan dari sumberdaya
-
Mekanisme dukungan
-
Faktor-faktor sosial
-
Personil
Pendekatan Pengorganisasian
Masyarakat
Langkah –Langkah Umum
Pengorganisasian
Integrasi
langkah
pertama dan utama dari proses pengorganisasian masyarakat adalah menyatunya
sang organiser dengan rakyatyang
hendak diorganisasikan.
Penyidikan Sosial,
Suatu
proses yang sistematis mencari tahu tentangmasalah-masalah yang mengitari masalah yang dimaksud.
Program Percobaan,
Seorang “organiser” memilih suatu bentuk kegiatan yang merupakan kesepakatan kelompok yang jika dilakukan
berdampak positif bagi banyak orang.
Landasan Kerja,
Dimaksudkan sebagai bagian awal dari pergerakanmasyarakat berdasarkan
hubungan orang per orang dalam kelompok dimulaikebersamaan menyuarakan kepentingan.
Pertemuan Teratur,
Pertemuan atau rapat dimaksudkan untuk mempertemukan kepentingan pribadi-pribadi sampai menjadi
pengesahan umum.Meminimalisasi puncak-puncak perbedaan.
Permainan Peran,
Merupakan proses pelatihan setiap orang (semua)dalam kelompok berhadapan dengan pihak luar masyarakat.
Mobilisasi atau Aksi,
Kegiatan mengungkapkan perasaan
dan kebutuhanmasyarakat secara terprogram
Evaluasi,
Merupakan proses peninjauan ulang
apakah langkah-langkahyang
sudah ditempuh sebelumnya sudah tepat atau tidak.
Refleksi,
Proses perenungan ulang secara
keseluruhan usaha pembetukanorganisasi rakyat yang tangguh dengan melipatkan
sebanyak mungkin orang.
Terbentuknya Organisasi Rakyat (formal/informal),
Proses berlangsungnya gagasan di antara
anggota bukan lagi oleh orang per orang,melainkan
sudah kolektif menghadapi dan menyelesaikan persoalan bersama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar